Aglonemaku Belum Bernama
“Cantik sekali aglonema itu. Apa namanya?” tanya seorang pembeli. Perempuan belia, penjual bunga, mengurai senyum sambil menjawab bahwa ia tak mengetahui nama tanaman dimaksud. Pembeli pun lanjut bertanya akan harga si daun indah yang sudah menggendong anak di sampingnya. Di luar dugaan, penjual mengatakan bahwa bunga itu tidak dijual karena hanya ada satu pohon jenis tersebut di nurserynya. Rupanya, pembeli sudah jatuh hati kepada si raja daun itu. Ia selalu saja memandangi dan mengelus-elus dedaun aglonema nan menawan itu. Gelagat sang pembeli, rupanya dimengerti oleh penjual bunga. Dengan rela hati, anak aglonema tersebut segera dipisahkan dari induknya. Anak cantik yang baru berdaun tiga dan berakar dua, akhirnya bisa turut serta bersama seseorang yang terlanjur jatuh cinta. Dipeliharalah bayi aglonema yang masih rentan untuk menjalani hidup terpisah dari induknya. Pantauan khusus terhadap si kecil tentu saja dilaksanakan setiap hari. Risiko antara hidup dan mati terh