Aglonemaku Belum Bernama


“Cantik sekali aglonema itu. Apa namanya?” tanya seorang pembeli. Perempuan belia, penjual bunga, mengurai senyum sambil menjawab bahwa ia tak mengetahui nama tanaman dimaksud. Pembeli pun lanjut bertanya akan harga si daun indah yang sudah menggendong anak di sampingnya. Di luar dugaan, penjual mengatakan bahwa bunga itu tidak dijual karena hanya ada satu pohon jenis tersebut di nurserynya. Rupanya, pembeli sudah jatuh hati kepada si raja daun itu. Ia selalu saja memandangi dan mengelus-elus dedaun aglonema nan menawan itu. Gelagat sang pembeli, rupanya dimengerti oleh penjual bunga. Dengan rela hati, anak aglonema tersebut segera dipisahkan dari induknya. Anak cantik yang baru berdaun tiga dan berakar dua, akhirnya bisa turut serta bersama seseorang yang terlanjur jatuh cinta.

            Dipeliharalah bayi aglonema yang masih rentan untuk menjalani hidup terpisah dari induknya. Pantauan khusus terhadap si kecil tentu saja dilaksanakan setiap hari. Risiko antara hidup dan mati terhadap anak yang dipisah dari induk, sekitar 60% berbanding 40%. Keadaan menggembirakan rupanya bepihak kepada pemelihara anak aglonema. Tiga daun anak aglonema tak menampakkan warna kuning karena layu. Dua minggu kemudian, muncul ujung pucuk sebagai daun baru. Itulah pertanda bahwa si raja daun sudah siap mandiri menjalani kehidupan.

            Si kecil kini sudah menuju remaja. Jumlah daunnya telah bertambah empat helai. Dedaunnya menyajikan warna dasar perpaduan merah dan merah muda. Bintik-bintik hijau tua dan muda menebar pada seluruh permukaan daun. Semakin tua usia daun, sedikit demi sedikit, warna hijau melenyap. Warna merah menjadi  dominan. Satu lagi warna yang ditampilkan aglonema yang belum ditemukan namanya itu. Lihatlah pelepah dan pohon si kecil yang sudah membesar itu, berwarna pink muda. Terdapat sedikit glowing pada hamparan daun. Terciptalah padu padan warna yang sangat manis.

            Hal yang harus kita perhatikan pada penanaman anak aglonema agar persentase hidupnya lebih besar adalah media tanamnya. Sebaiknya, jangan dicampur pupuk  atau semacamnya terlebih dahulu. Gunakan saja sekam mentah dengan campuran sekam bakar. Komposisi perbandingannya, sekam mentah empat bagian, sekam bakar satu bagian saja. Selamat menyayangi anak-anak aglonema.   

Komentar

  1. semakin mantap bu.. artikel-artikelnya ..update terus bu...
    saya siap bantu jika ada hal-hal yg berhubungan dg kreasi dan pembaharuan dalam tampilan ataupun konten blogger yg berupa menu serta tautan yg sekiranya ibu masih belum memahami...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aglonemaku: Sweet Dream

Donor Darah di SMAN 1 Sukaresmi

Aglonemaku: Silver Queen