Kebun Aglonema di Teras Rumah

 


Mendengar kata “kebun”, kesan yang timbul adalah petak tanah yang luas tempat bercocok tanam. Tidak salah memang, apabila hal demikian yang terbersit dalam pikiran kita. Akan tetapi, tak selamanya demikian. Bisa juga kita menyulap teras rumah menjadi sebuah kebun. Betulkah demikian? Mari kita buktikan.

            Tersebutlah seorang Gurusianer yang baru belajar menulis. Pengakuannya, ia sering dilanda kebuntuan dalam berimajinasi. Sebut saja dia bernama Bu Casmi.

            “Dia seorang guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Sukaresmi Cianjur.” tutur Dr. Siti Ropiah, dalam artikelnya. Lebih lanjut, sang dosen di salah satu perguruan tinggi itu menjelaskan bahwa Bu Casmi penyuka aglonema. Maka dari itu, artikel yang sangat pendek ini bermaksud menambahkan keterangan yang diungkap oleh penulis buku “Indahnya Poligami”.

            Casminih Tapip yang dipanggil Bu Casmi itu, memang tidak salah sebagai “aglonema lovers”. Menulis yang telah dijadikan ‘habit’, dikolaborasikannya dengan berkebun aglonema. Ketika gagasan menulis tertambat pada titik jenuh, ia akan meninggalkan laptopnya. Ditujunya kebun kecil di teras rumah. Pohon-pohon cantik, si raja daun, segera disapanya.

Barangkali terdengar sedikit agak gila kalau sebagian uang dapurnya rela ditukar dengan bunga yang berdaun menawan. Untuk sebagian orang, mungkin memberikan penilaian kurang wajar untuk hal yang satu ini. Apakah hal yang kurang wajar tersebut? Teras rumahnya disulap menjadi green house tempat bertengger  aglonema koleksinya. Sekira 70 jenis aglonema telah menghiasi kebun di teras rumah yang sangat jauh untuk dikatakan luas.

Ia mulai belajar mengenali jenis aglonema. Bertanya ke sana kemari tentang media tanam yang cocok untuk tumbuh kembang bunga berdaun indah itu. Cara penyiraman hingga pupuk dan vitamin yang dibutuhkan sang bunga, tak luput untuk diketahuinya. 

Tapi sebenarnya, dia itu pelit. Sosok yang tak mau merugi. Ketika menyelesaikan tantangan 365 hari, tak ada artikel yang dihadiahkan kepada teman. Semuanya masuk dapur percetakan. Kalau begitu, akankah lahir buku aglonema yang ditanam di teras rumah?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aglonemaku: Sweet Dream

Donor Darah di SMAN 1 Sukaresmi

Aglonemaku: Silver Queen